SEMINGGU yang
lalu, ada teman membeli televisi baru. Pilihannya, konon karena
rayuan pelayan toko, adalah merek Samsung Ultra HD 43”. Sesampainya
di rumah, saat disetel, adalah tampilan gambar gak sejernih saat di
toko. Tentang ini jelaslah sudah, bahwa di toko elektronik, source
yang dimasukkan ke televisi , untuk memikat calon pembeli, kalau
bukan dari DVD, tentu mengunakan antena parabola.
Beruntunglah di pesawat
televisi jenis tersebut telah tertanam pula tuner DVB-T2. Sehingga,
selain bisa menangkap siaran televisi analog yang kadang berbonus
semut itu, dimungkin juga untuk menangkap konten digital yang
beningnya jan mak cling tenan. Kurang beruntungnya juga ada,
yakni sayang sungguh sayang; kanal digital di Surabaya ini cuma
sebagian saja yang mengudara. Hanya MUX TVRI dan TranCorp dan Metro saja (dua yang saya sebut belakangan, kadang cekot-cekot sinyalnya --kata teman-teman) yang
kedetek masih on air. Yang lainnya (baca MUX Viva, Emtek, MNC) masih lelap dalam tidur panjang yang entah kapan bangunnya.
![]() |
Promo Program IndonesiaTV. (Foto: ediwe) |
Sekarang (saat saya
membuat tulisan ini) sudah masuk bulan kelima tahun 2017, dan kalau
(konon) pada tahun 2018 kanal analog semua dimatikan, secara gampang
ngitungnya; waktu itu tinggal tujuh bulan lagi. Melihat geliat siaran
digital terrestrial yang begini-begini saja, mari bersama-sama kita
menyanyikan sebait lagunya mendiang Utha Likumahuwa; mungkinkah
terjadi, oh... mungkinkah terjadi.......
Oh, tentu; dalam
menghadapi sesuatu haruslah tidak pesimistis. Paling tidak, pada masa
uji coba kedua sekarang ini (sebagai perpanjangan uji coba tahap
pertama yang enam bulan itu), walau MUX lain hanya diisi oleh konten
yang segrupnya saja, MUX TVRI sebagai wadah uji coba dimaksud,
kontennya lebih beragam. Selain milik TVRI sendiri, paling tidak
telah ada muatan lain disana. Inspira, CNN Indonesia, NusantaraTV
dan NET yang sudah HD. Dan yang terbaru, ada IndonesiaTV
di MUX-nya TVRI.
![]() |
Isi MUX TVRI (foto: ediwe) |
Itulah geliat tertatih
siaran TV digital di Surabaya, bagaimana perkembangan di tempat Anda?
*****