Jumat, 11 Desember 2020

Kompas Tancap Gas

Hasil tangkapan layar
sebuah postingan teman
di grup pemerhati siaran
tv digital

SEHARIAN
ini, banyak sekali teman pemerhati siaran tv digital terrestrial mengabarkan siaran KompasTV telah merambah kanal digital terrestrial di sejumlah zona. Tak terkecuali di zona 7 Jawa Timur. Sepertinya KompasTV sedang tancap gas. Betul memang, ASO (Analog Switch Off) alias 'suntik mati' siaran tv analog masih dua tahun lagi. Masih lama? Ah tidak juga. Dua tahun itu tidak lama. Lebih-lebih bagi yang tidak gerak cepat.

Tidak seperti siaran Grup Emtek (SCTV, Indosiar, O Channel) area Surabaya (kanal 28/538MHz) yang sinyalnya di kawasan Surabaya saja sejauh ini masih pelit, daya pancar KompasTV langsung full. Ya, karena MUX Trans Grup --tempat dimana konten siaran KompasTV dipancarkan--- sinyalnya memang mantul, mantap betul.

Pantauan kemunculan
KompasTV di MUX Trans
di Jember.

Sementara ini, geliat pemancar Viva grup (antv dan tvOne) pada slot kanal 23, atau si MNC Grup di kanal 41 di area Surabaya, belum terendus. Mudah-mudah mereka sedang bekerja dalam diam. Tahu-tahu nanti langsung jos! Tahu-tahu memancar dengan sangar dan bukan sekadar tahu-tahu bulat digoreng di mobil lima ratusan.... 😊

Tangkapan sinyal KompasTV
di area Pasuruan.

Era tv digital adalah keniscayaan teknologi yang tak mungkin dihindari kecuali kita ingin berlari mundur jauh ke belakang. Era itu sudah di depan mata. Walau, sepertinya, belum semua penikmat tv analog mengetahuinya. Maka, tugas kita-kitalah (tugas?!) untuk mengabarkan kepada yang belum tahu itu. Bahwa, pada tanggal 2 November 2022 nanti semua siaran tv analog yang selama ini mengudara di Indonesia akan (di)mati(kan). Mau tidak mau orang harus menikmati tv digital. Yang gambarnya bening. Yang suaranya jernih. Yang untuk menikmatinya hanya butuh perangkat tambahan bernama set top box (STB).

Berbayar? Tidak. Pakai antena parabola? Juga tidak. 

Itu pertanyaan umum bagi mereka yang awam. Nah, itulah yang saya bilang menjadi 'tugas kita' untuk membantu menyosialisasikan program migrasi analog ke digital ini. Tak perlu dalam cakupan jauh dulu, cukup diawali kepada tetangga kiri-kanan rumah kita saja.

Kita bisa paparkan keunggulan siaran tv digital. Sekaligus bukan tidak mungkin kita bisa jualan set top box kepada orang-orang di lingkungan sekitar. Bagaimana, bisa menjadi peluang kan?****