Rabu, 15 April 2020

Merekam Siaran TV

SEJAK hari Senin kemarin para siswa sekolah, termasuk anak bungsu saya yang masih kelas 3 SD, mengikuti pelajaran dari rumah. Kalau sebelumnya, awal-awal anak sekolah 'dirumahkan', saban hari mendapat pelajaran yang dibagikan via aplikasi WhatsApp grup wali murid, sejak Senin itu medianya beda; TVRI. Iya, secara jangkauan, siaran televisi tertua di Indonesia lebih luas. Menjangkau seluruh pelosok negeri. Secara kualitas gambar? Tunggu dulu.

Hasil rekaman, diputar ulang.
Rumah saya, yang kalau ditarik garis lurus ke lokasi pemancar TVRI Jawa Timur tak lebih dari 15 kilometer saja, siaran analog TVRI tertangkap kepyur, bersemut. Maka, tidak heran kala anggota grup WA wali murid di mana saya termasuk di dalamnya, beberapa ada yang curhat; tentang kualitas gambar siaran UHF TVRI. Mungkin pemancar TVRI Surabaya ini sudah waktunya direlokasi. Karena di lokasi yang sekarang, sekompleks dengan studionya, di jalan Mayjen Sungkono, sudah dikepung gedung jangkung. Sehingga signal yang terpancar tidak dapat maksimal diterima pesawat tv. (Beberapa waktu sebelum diberhentikan, Helmy Yahya, Dirut TVRI kala itu, didampingi Supriyono, Direktur Teknik (sekarang PLT Dirut),