HARI-HARI ini sedang hangat perihal persatelitan dibahas teman-teman tracker jalur langit. Mula-mula tentang satelit pengganti Palapa-D yang gagal mencapai orbit, yang berdampak kepada banyak siaran yang terpancar melalui satelit Palapa-D tersebut kelimpungan. Ancang-ancang pindah rumah. Ke satelit lain.
![]() |
Pembetitahuan transponder di satelit Telkom-4 pada layar BaliTV. |
Saya tahu diri. Bahwa saya tak begitu paham apa yang sebenarnya sedang terjadi di dunia persilatan persatelitan. Yang saya tahu, di JCsat-4B, sejak akhir bulan Mei kemarin, si 'besar' BigTV juga undur diri. Kukut.
Maka, dari tiga antena saya (4 LNB; 2 C-band, 2 Ku-band), praktis saya kali ini hanya menggunakan 2 antena saja; 3 LNB. Ninin dan Palkom. Itu pun si Ninin akan segera boyongan ke satelit lain. Kemana? JCSat-4B, Measat atau SES-9? Kita lihat saja nanti. Mudah-mudahan benar-benar hanya pindah. Bukan hilang. Bukan gulung tikar.
![]() |
Transponder BaliTV di Palapa-D yang kini sudah gelap gulita. |
Sepertinya akan ada lagi yang hengkang dari Palapa-D ke Telkom-4 atau satelit lain. Kita tunggu saja nanti. Sambil menunggu si Corona juga minggat dari sekitar kita.
Bagi pemirsa yang kehilangan BaliTV di Palapa-D, caranya bisa langsung melakukan setting di satelit Telkom-4. Lupakan transponder BaliTV di Palapa-D laiknya melupakan mantan. Mari merapat ke pelukan kekasih baru; satelit Telkom-4. Masukkan transponder 3937, polarisasi Horizontal, symbol rate 1640. Lakukan scan. Kalau siaran lain macam antv, TransTV, Trans|7 atau CNN Indonesia & CNBC di satelit Telkom-4 bening, dijamin siaran BaliTV juga clink. Dengan cara itu, sekarang kita bisa mengikuti lagi beragam acara kesukaan dari televisi andalan Pulau Dewata ini.*****
![]() |
Intensitas dan kualitas sinyal BaliTV di receiver Matrix Burger S2 saya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar