BILA
suka
menonton siaran berita, stasiun televisi manakah yang paling betah
Anda untuk tidak segera menombol remote
control
demi pindah channel? MetroTV,
KompasTV, I-NewsTV
atau tvOne?
Penonton televisi punya kedaulatan penuh untuk ganti saluran yang
ditontonnya sesuka hati. Ini mungkin yang diterapkan pemilik televisi
yang kadang sesuka hati pula menayangkan jargon partai miliknya di
stasiun televisinya. Tidak sekadar jargon dan mars partai yang tidak
sedikit anak-anak hafal syairnya karena tayangan itu begitu seringnya
muncul, tetapi kalau diperhatikan, kentara betul bos stasiun televisi
yang merangkap sebagai bos suatu partai memanfaatkan frekuensi
televisi yang sebenarnya milik publik itu sebagai corong untuk
kampanye bahkan di luar musim kampanye.
Tak
perlulah dideretkan siapa-siapa saja dia dan stasiun televisi mana
itu. Penonton televisi umumnya sudah tidak bodoh. Tetapi begini;
adakah sanksi tegas dari pihak berwenang yang terkait dengan
'pelanggaran' tersebut dengan menjewer pengelola sebuah stasiun
televisi yang memanfaatkan frekuensi seenak udel dan kepentingannya,
dengan (misalnya) ancaman mencabut ijinnya. Secara selentingan sih
pernah dengar kabar itu, yakni kabar bahwa ijin stasiun televisi yang
masa berlakuknya supuluh tahun itu akan dibekukan, tetapi minilik
praktik tersebut masih saja terjadi hingga kini, kok
rasanya kita sebagai penonton televisi kudu memanfaatkan kadaulatan
secara penuh; jangan tonton atau matikan saja televisi.
Semudah
itu? Iya. Namun, tidak juga sih.
Karena penonton televisi tidak hanya suka berita, ada juga yang demen
tayangan dangdut alay atau sinetron-sinetron dan opera sabun ala
India. Dan perhatikan; 'kampanye' partai milik si bos sering muncul
sebagai running
text bahkan
di acara anak-anak. Alamaakk....
Baiklah,
sekarang sudah ada CNN Indonesia. Stasiun televisi berita yang
(menurut slogannya) kelas dunia berbahasa Indonesia yang di negeri
ini mengudara sebagai bagian dari perusahaan Chaerul Tanjung. Bos
TransMedia ini sejauh ini dikenal bukan sebagai politikus. Ia dokter
gigi yang sukses mengguritakan bisnisnya. Itu pula yang konon membuat
kantor pusat CNN di Amerika memilihnya sebagai partner di Indonesia.
Mengusung
tagline News We Can Trust, mudah-mudahan ia bisa sungguhan
dipercaya sebagai yang bukan sekadar menggendong secara diam-diam
kepentingan (politis) pemiliknya yang entah condong ke parpol apa.
Nah,
walau sinyalnya tertangkap secara cekot-cekot di parabola saya,
syukurlah sudah sekian bulan ini CNN Indonesia mengudara secara FTA
di Surabaya sebagai salah satu konten yang sedang bersiaran secara
ujicoba pada sistem penyiaran digital terrestrial. Ia ada di MUX TVRI
kanal 35 bersama Inspira dan NusantaraTV dan sejumlah konten TVRI
lainnya. *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar